Candi Cetho merupakan tempat wisata alam dan budaya yang sangat cocok refreshing dan hunting yang menyenangkan. Jauh dari kebisingan kendaraan dan keramaian kota membuat anda merasa tenang disini dan panorama bukit yang indah menjadikan spot foto yang sangat keren serta udara yang sejuk dan segar bisa membuat anda betah berlibur disini. Candi cetho ini salah satu candi hindu peningalan bersejarah di abad ke-15 masehi yang memiliki budaya dan mitos yang sangat kental dengan budaya di dusun cetho kabupaten karanganyar. lokasi yang tidak jauh dari kota jogja dan solo membuat tempat wisata ini selalu ramai pengunjung, baik turis lokal maupun turis manca negara. panorama alam yang sangat indah di mulai dari perjalanan dari kebun teh kemuning dan panorama bukit yang hijau membuat anda merasa kagum dengan keindahan alam indonesia.
Alamat candi cetho ber lokasi di Dusun Ceto Kecamatan Gumeng Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah dengan kode pos 57794. Rute jalam menuju candi cetho lumayan extrem dengan geografis bebukitan, yang pastinya anda harus extra hati-hati membawa kendaraan dengan jalan yang menanjak dengan kemiringan yang sangat tajam. Rute perjalanan menuju candi cetho dari arah jogja dan solo 'surakarta' bisa melalui Jalan Raya Solo - Tawangmangu ke arah timur sampai di perempatan taman pancasila belok kiri masuk ke Jalan Sukoharjo - Karanganyar. Terus ke arah timur masuk ke Jalan lawu dan sampai di pertigaan belok kiri tepatnya di depan Bank BTPN Karang Pandan. Prtigaan Pasar Kemuning belok kanan ke arah argo wisata kemuning dan lanjut ke perkebunan teh kemuning di jalan Kadipekso. Prapatan trengguli belok kanan dan mamsuk ke kawasan pondok wisata ceto indah, sampai di pintu masuk posko pendakian gunung lawu dan komplek candi cetho. Pastikan kendaraan dan pengemudinya fit untuk perjalanan extreme di kebunteh serta hati-hati sering turun kabut tebal yang bisa mengurangi jarak pandang anda saat perjalanan. Perjalan dari kota solo ke candi cetho hanya 44 km atau perjalanan sekitar 1 jam 27 menit dengan kendaraan roda empat.
Baca juga : Umbul ponggok klaten wisata seru untuk senorkeling, diving dan foto underwater
Sejarah singkat candi cetho dan ganbaran tataruang di komplek percandian di dusun ceto ini. Candi cetho merupakan peninggalan bersejarah di jaman kerajaan majapahit di abad ke-15 masehi dengan luas diperkirakan 190 m X 30 m di ketinggian 1496 MDPL dan mempunyai pola punden berundah yang terdiri dari 14 teras. Tempat ini masih di pergunakan untuk acara ruwatan dan sembahyang serta acara ke agamaan lainnya.
Awal penemuan dan pemugaran candi cetho, di tahun 1842 candi cetho ditemukan oleh van de vlies dan penelitian di teruskan oleh A.J. Bernet serta pengalian pertama di lakukan di tahun 1928 oleh dinas purbakala hindia belanda. Pemugaran kembali di lakukan di akhir tahun 70 an oleh sujono humardani yang merupakan tokoh penting dimasa itu. Banyak sekali perdebatan tentang candi cetho ini karena arkeolog berpendapat pemugaan ini jauh dari bentuk aslinya seperti gapura yang sangat besar di depan komplek percandian dan bangunan dari kayu tempat pertapaan serta patung - patung yang berada di area candi cetho yang sudah dinisbatkan sebagai Sabdapalon, Nayagenggong, Brawijaya V dan Phallus.
Menurut penelitian candi cetho mempunyai 14 teras berundah yang memanjang dari barat ketimur dengan ciri khas dan tata rung yang berbeda, tetapi untuk saat aini hanya terdapat 13 teras dan yang dipugar hanya 9 teras untuk wisata alam dan budaya. Berikut uraian singkat di setiap teras candi cetho menurut sumber wekipedia dan publiser lainnya.
Harga tiket masuk candi Cetho sangat murah sekali hanya Rp. 7000 per orang dan pengunjung di wajibkan memnggunakan kain kotak-kotak hitam putih untuk mengikuti budaya disini. Kain ini pun diberikan saat di pos masuk komplek percandian dengan biaya sukarela.
Sudah lama merencanakan liburan ke candi cetho bersama keluargaku, ya tadinya sih pengen naik ke puncak gunung lawu bareng teman-temanku. Akhir 2017 baru terlaksana liburan satu mini bus yang berangkat dari solo sekitar jam 07.00 di hari sabtu pagi. Perjalanan lumayan cerah dan lancar untuk pagi hari dan saat sampai di kebun teh kemuning meang seru bercampur was-was, karena akses perjalanan lumayan mengejutkan dengan kondisijalan yang naik dan belokan extrem. Untung nya meni bus dalah keadaan sehat jadi alhamdulllah perjalanan lancar. sempat berhenti dulu di tengah kebun teh untu rehat sambil bongkar cemilan dan tiba-tiba istri dan anak hilang g kelihatan sekitar mini bus, eh ternyata lagi anteng berfoto selfie dengan pemandangan yang luar biasa. maaf fotonya g di upload disini karena privasi hehehe. lanjutkan perjalanan sedikit dan sampai di parkiran dekat pos pendakian gunung lawu. jangan lupa bawa minum ya karena perjalanan nya lumayan menguras tenaga dikit. Singkat cerita memang perjalanan membuat sedikit sok terapi saat di perjalanan, tetapi terbayar sudah dengan panorama kaki gunung lawu yang sangat eksotis dan sejuk membuat liburan yang sangat menyenangkan. Di tambah edukasi mengenal kejayaan masa lalu dengan bukti tatanan batu yang sangat rapih dan ukiran relief yang mengesankan di komplek candi cetho ini. Ya biarpung g semegah candi borobudur tetap menyenangkan. Bagi anda yang menyukai spot foto keren dan selfie untuk media sosial disini sangat direkomendasikan sambil menyajak sahabat ataupun keluarga. Karena musim penghujan saat pulang di guyur hujan deras di tambah kabut tebal yang lumayan menyeramkan, tetep waspada dan hati-hati untuk mengutamakan keselamatan.
Baca juga : Harga tiket masuk dan fasilitas wisata wego lamongan 2018
Ayo sobat kita jaga kelestarian warisan budaya dan kejayaan masa lalu dengan tidak membuang sammpah sembarangan di area tempat wisata. Sekian informasi candi cetho di kabupaten karanganyar, semoga bermanfaat dan selamat berlibur.
Info wisata lainnya :
Wisata alam dan budaya candi cetho karanganyar solo jawa tengah |
- Alamat dan rute ke candi cetho
Alamat candi cetho ber lokasi di Dusun Ceto Kecamatan Gumeng Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah dengan kode pos 57794. Rute jalam menuju candi cetho lumayan extrem dengan geografis bebukitan, yang pastinya anda harus extra hati-hati membawa kendaraan dengan jalan yang menanjak dengan kemiringan yang sangat tajam. Rute perjalanan menuju candi cetho dari arah jogja dan solo 'surakarta' bisa melalui Jalan Raya Solo - Tawangmangu ke arah timur sampai di perempatan taman pancasila belok kiri masuk ke Jalan Sukoharjo - Karanganyar. Terus ke arah timur masuk ke Jalan lawu dan sampai di pertigaan belok kiri tepatnya di depan Bank BTPN Karang Pandan. Prtigaan Pasar Kemuning belok kanan ke arah argo wisata kemuning dan lanjut ke perkebunan teh kemuning di jalan Kadipekso. Prapatan trengguli belok kanan dan mamsuk ke kawasan pondok wisata ceto indah, sampai di pintu masuk posko pendakian gunung lawu dan komplek candi cetho. Pastikan kendaraan dan pengemudinya fit untuk perjalanan extreme di kebunteh serta hati-hati sering turun kabut tebal yang bisa mengurangi jarak pandang anda saat perjalanan. Perjalan dari kota solo ke candi cetho hanya 44 km atau perjalanan sekitar 1 jam 27 menit dengan kendaraan roda empat.
Baca juga : Umbul ponggok klaten wisata seru untuk senorkeling, diving dan foto underwater
- Sejarah dan geografis
Sejarah singkat candi cetho dan ganbaran tataruang di komplek percandian di dusun ceto ini. Candi cetho merupakan peninggalan bersejarah di jaman kerajaan majapahit di abad ke-15 masehi dengan luas diperkirakan 190 m X 30 m di ketinggian 1496 MDPL dan mempunyai pola punden berundah yang terdiri dari 14 teras. Tempat ini masih di pergunakan untuk acara ruwatan dan sembahyang serta acara ke agamaan lainnya.
- Penemuan dan pemugaran
Awal penemuan dan pemugaran candi cetho, di tahun 1842 candi cetho ditemukan oleh van de vlies dan penelitian di teruskan oleh A.J. Bernet serta pengalian pertama di lakukan di tahun 1928 oleh dinas purbakala hindia belanda. Pemugaran kembali di lakukan di akhir tahun 70 an oleh sujono humardani yang merupakan tokoh penting dimasa itu. Banyak sekali perdebatan tentang candi cetho ini karena arkeolog berpendapat pemugaan ini jauh dari bentuk aslinya seperti gapura yang sangat besar di depan komplek percandian dan bangunan dari kayu tempat pertapaan serta patung - patung yang berada di area candi cetho yang sudah dinisbatkan sebagai Sabdapalon, Nayagenggong, Brawijaya V dan Phallus.
- Tatanan Teras Candi Cetho
Menurut penelitian candi cetho mempunyai 14 teras berundah yang memanjang dari barat ketimur dengan ciri khas dan tata rung yang berbeda, tetapi untuk saat aini hanya terdapat 13 teras dan yang dipugar hanya 9 teras untuk wisata alam dan budaya. Berikut uraian singkat di setiap teras candi cetho menurut sumber wekipedia dan publiser lainnya.
Harga tiket masuk, lokasi dan tatanan teras candi cetho karang anyar jawa tengah |
- Teras I : Terdapat gerbang bentar dengan 12 arca yang sering di namakan nyai gemang arun
- Teras II : terdapat gapura dengan dua patung penjaga dan tatanan batu berbentuk garuda dan kura-kura
- Teras III : Tempat keramat dan petilasan Ki Ageng Kringcingwesi leluhur masyarakat dusun ceto
- Teras IV : Tulisan jawa kuno pada batu " pelling padamel irikang buku tirtasunya hawakira ya hilang saka kalanya wiku goh anaut iku
- Teras V : Terdapat relief yang menceritakan legenda Sudamala
- Teras VI : Bangunan pendapa sebagai tempat acara keagamaan
- Teras VII : Terdapar dua arca penjaga yaitu di sebelah utara arca Sabdapalon dan di sebelah selatan arca Nayagenggong
- Teras VIII : Terdapar dua arca yaitu arca Kuntobimo dan arca Parabu Brawijaya V
- Teras IX : Terdapat bangunan yang berbentuk kubus yang biasa di gunakan untuk pemanjatan doa
- Harga tiket masuk dan pengalaman
Harga tiket masuk candi Cetho sangat murah sekali hanya Rp. 7000 per orang dan pengunjung di wajibkan memnggunakan kain kotak-kotak hitam putih untuk mengikuti budaya disini. Kain ini pun diberikan saat di pos masuk komplek percandian dengan biaya sukarela.
- Pengalaman dan perjalanan
Sudah lama merencanakan liburan ke candi cetho bersama keluargaku, ya tadinya sih pengen naik ke puncak gunung lawu bareng teman-temanku. Akhir 2017 baru terlaksana liburan satu mini bus yang berangkat dari solo sekitar jam 07.00 di hari sabtu pagi. Perjalanan lumayan cerah dan lancar untuk pagi hari dan saat sampai di kebun teh kemuning meang seru bercampur was-was, karena akses perjalanan lumayan mengejutkan dengan kondisijalan yang naik dan belokan extrem. Untung nya meni bus dalah keadaan sehat jadi alhamdulllah perjalanan lancar. sempat berhenti dulu di tengah kebun teh untu rehat sambil bongkar cemilan dan tiba-tiba istri dan anak hilang g kelihatan sekitar mini bus, eh ternyata lagi anteng berfoto selfie dengan pemandangan yang luar biasa. maaf fotonya g di upload disini karena privasi hehehe. lanjutkan perjalanan sedikit dan sampai di parkiran dekat pos pendakian gunung lawu. jangan lupa bawa minum ya karena perjalanan nya lumayan menguras tenaga dikit. Singkat cerita memang perjalanan membuat sedikit sok terapi saat di perjalanan, tetapi terbayar sudah dengan panorama kaki gunung lawu yang sangat eksotis dan sejuk membuat liburan yang sangat menyenangkan. Di tambah edukasi mengenal kejayaan masa lalu dengan bukti tatanan batu yang sangat rapih dan ukiran relief yang mengesankan di komplek candi cetho ini. Ya biarpung g semegah candi borobudur tetap menyenangkan. Bagi anda yang menyukai spot foto keren dan selfie untuk media sosial disini sangat direkomendasikan sambil menyajak sahabat ataupun keluarga. Karena musim penghujan saat pulang di guyur hujan deras di tambah kabut tebal yang lumayan menyeramkan, tetep waspada dan hati-hati untuk mengutamakan keselamatan.
Baca juga : Harga tiket masuk dan fasilitas wisata wego lamongan 2018
Ayo sobat kita jaga kelestarian warisan budaya dan kejayaan masa lalu dengan tidak membuang sammpah sembarangan di area tempat wisata. Sekian informasi candi cetho di kabupaten karanganyar, semoga bermanfaat dan selamat berlibur.
Info wisata lainnya :